Teks Eksplanasi: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contoh5 min read
Reading Time: 4 minutesHalo, teman-teman! Kalian pasti sudah sering sekali membaca berita bencana alam di Indonesia atau berita-berita tentang fenomena sosial. Tapi, kalian tahu nggak kalau berita tersebut termasuk dari bagian dari teks eksplanasi? Nah, daripada bingung, langsung kita bahas bareng-bareng aja yuk, materi teks eksplanasi berikut!
Pengertian Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan proses terjadinya sesuatu, baik fenomena alam maupun fenomena sosial. Tujuan teks eksplanasi ialah memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai “mengapa” dan “bagaimana” sebuah peristiwa terjadi. “Mengapa” dan “bagaimana” dalam teks eksplanasi berhubungan dengan sebab-akibat suatu peristiwa. Teks eksplanasi membahas berbagai fenomena atau gejala alam, sosial, bahkan budaya. Sebagai sebuah teks yang menceritakan proses terjadinya sesuatu, penulisan teks eksplanasi harus disertai data pendukung yang dapat diperoleh dari penelitian ilmiah. Setiap gejala dalam suatu peristiwa diamati dengan teliti dan disusun secara bertahap.
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan teks lain. Ciri utama teks eksplanasi ialah menerangkan sebab-akibat dalam fenomena alam dan fenomena sosial. Adapun ciri lain teks eksplanasi dapat dilihat di bawah ini:
- Mengutamakan pembahasan pada permasalahan yang bersifat umum, bukan permasalahan yang bersifat individu, misalnya bencana alam atau ketimpangan sosial.
- Memberikan justifikasi bahwa penjelasan yang diuraikan sudah benar.
- Bersifat informatif.
- Menggunakan konjungsi temporal.
- Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum, urutan sebab-akibat (penjelasan), dan interpretasi.
- Memuat informasi faktual dari hasil penelitian.
- Disusun berdasarkan kaidah keilmuan atau kerangka berpikir ilmiah.
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terdiri dari tiga bagian, yaitu:
-
Pernyataan umum
Pernyataan umum berisi pernyataan atau deskripsi suatu topik yang akan dibahas dalam teks eksplanasi. Hal-hal yang dibahas pada bagian pernyataan umum ialah gambaran umum proses terjadinya atau proses terbentuknya suatu peristiwa.
-
Urutan sebab-akibat (isi atau penjelasan)
Urutan sebab-akibat berisi penjelasan mengenai proses terjadinya sesuatu yang disusun secara urut atau bertahap. Pada bagian isi dijelaskan mengapa dan bagaimana suatu peristiwa terjadi, seperti faktor penyebab suatu fenomena alam atau sosial. Pada bagian ini juga dijelaskan akibat dari terjadinya peristiwa tersebut.
-
Interpretasi
Interpretasi berisi simpulan atau pendapat penulis mengenai topik yang dijelaskan. Interpretasi dapat berupa penegasan ulang dari topik yang telah dibahas maupun solusi untuk menyelesaikan permasalahan pada bagian urutan sebab-akibat.
Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi ditulis dengan bahasa yang baku, ejaan yang tepat, dan memerhatikan kohesi dan koherensi antarkalimat maupun paragraf. Pilihan kata, keefektifan kalimat, dan keterpaduan paragraf sangat diperhatikan dalam penulisan teks eksplanasi. Teks eksplanasi memiliki kaidah kebahasaan sebagai berikut:
-
Banyak menggunakan istilah ilmiah atau istilah khusus
Makna istilah atau makna khusus dalam teks eksplanasi dicari dalam kamus istilah pada bidang keilmuan yang menjadi topik pembahasan teks eksplanasi.
-
Menggunakan kata kerja material dan relasional
Kata kerja material adalah kata kerja yang menunjukkan perbuatan fisik yang dapat dilihat, misalnya menulis, menari, menyanyi, memukul, melempar. Sementara itu, kata kerja relasional adalah kata tugas yang menduduki fungsi predikat dan menghubungkan antara subjek kalimat dengan objek atau pelengkap, misalnya merupakan, adalah, yaitu, yakni, termasuk.
-
Penggunaan konjungsi waktu dan kausal
Konjungsi temporal atau konjungsi waktu digunakan untuk menyatakan urutan kejadian peristiwa, misalnya selanjutnya, sebelum itu, kemudian, lalu. Adapun konjungsi kausal digunakan untuk menyatakan hubungan sebab-akibat dalam suatu peristiwa, misalnya jika, sehingga, maka, dengan demikian, oleh sebab itu.
Langkah-Langkah Menulis Teks Eksplanasi
Langkah-langkah menulis teks eksplanasi terbagi dalam lima tahap, yaitu (1) menentukan tema atau topik, (2) menentukan tujuan, (3) mengumpulkan data, (4) menyusun kerangka tulisan, dan (5) mengembangkan kerangka tulisan menjadi sebuah teks eksplanasi yang utuh.
Contoh Teks Eksplanasi
Mengenal Hujan, Air Mata dari Langit yang Penuh Keteduhan
Hujan merupakan peristiwa alam yang ditunggu-tunggu tetapi juga dikhawatirkan apabila turun dalam curah yang banyak. Bagi pencinta hujan, hujan hadir membawa ketenangan, kedamaian, dan mampu meluluhkan perasaan si pluviophile tersebut. Suara rintik hujan yang jatuh di genting-genting rumah, suara gemuruh yang menggelegar, aroma petrikor yang menembus tanah, atau semilir angin yang dibawa hujan dan membaur dengan pepohonan dan daun-daun yang basah membawa kesejukan dan ketenangan hati tersendiri. Saat hujan turun, pepohonan akan tumbuh subur dan lebat sehingga mempercepat proses fotosintesis. Air hujan sangat berperan dalam menjaga kehidupan alam dan lingkungan. Namun bagi orang-orang yang tidak menyukai hujan, kehadirannya dianggap tidak istimewa dan bahkan menimbulkan bencana alam. Hujan kerap menyebabkan banjir apabila curahnya tinggi. Hujan dapat menyebabkan tanah longsor. Aktivitas orang juga akan terganggu apabila hujan tidak lekas berhenti.
Di Indonesia, musim hujan akan dimulai bertahap sejak akhir bulan Oktober dan diperkirakan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari dan Februari, lalu berhenti di bulan April. Sebagai negara tropis, curah hujan di Indonesia terbilang tinggi, yaitu berkisar antara 2.000-3.000 mm per tahun. Curah hujan yang tinggi ini juga disebabkan oleh letak geografis Indonesia yang dilalui garis khatulistiwa.
Hujan merupakan bentuk presipitasi yang berbentuk cairan dan turun ke bumi. Presipitasi sendiri berarti proses turunnya air dari atmosfer yang berupa hujan, salju, embun, dan sebagainya. Karena Indonesia termasuk negara tropis, maka presipitasi yang terjadi adalah hujan. Hujan terjadi ketika air di permukaan bumi menguap terkena panas sinar matahari. Air yang menguap ini, baik dari laut, danau, maupun sungai, akan menjadi awan. Lalu, awan dengan uap air yang sudah penuh akan terkumpul dan menjadi awan mendung. Pada suhu tertentu di atmosfer, uap air akan mengembun lalu turun dalam rintik-rintik hujan. Air hujan yang turun akan mengalir ke laut, sungai, danau sehingga akan terulang siklus yang sama. Siklus seperti ini dinamakan siklus air.
Hujan tidak hanya memberikan dampak positif bagi kehidupan alam, tetapi juga dapat menyebabkan dampak negatif yang buruk bagi lingkungan. Hujan sebagai sebuah fenomena alam memiliki berbagai manfaat, di antaranya, hujan dapat menyuburkan tanah, menjadi cadangan air ketika musim kemarau, sumber air minum, dan menjaga kelangsungan makhluk hidup. Adapun manfaat lain hujan pada sektor mata pencaharian atau ekonomi, salah satunya ialah membantu perekonomian orang yang menawarkan jasa ojek payung atau jas hujan. Sementara itu, dampak negatif hujan ialah menyebabkan meluapnya air sungai meluap yang dapat memicu terjadinya banjir. Selain itu, penebangan liar dan erosi tanah yang tidak terkendali akan menyebabkan tanah longsor apabila daerah tersebut dialiri hujan secara terus-menerus.
Untuk mencegah dampak negatif yang ditimbulkan hujan, dibutuhkan kesadaran masyarakat dan pemerintah dalam mengelola penampungan air yang baik, seperti bendungan dan waduk. Kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan juga harus diterapkan agar sungai tidak meluap karena tersumbat sampah. Penebangan liar di hutan-hutan, terutama pada jenis pohon yang besar harus dihentikan agar hutan mampu menyimpan cadangan air hujan yang berguna bagi kelangsungan makhluk hidup.
Nah, sekarang jadi paham kan apa itu teks eksplanasi. Kalau kamu belum paham kamu bisa belajar dengan mengikuti les privat Bahasa Indonesia dari Teman Belajar. Kamu bisa pilih pembelajaran secara tatap muka maupun online. Tunggu apa lagi? Yuk, pesan les privat sekarang!
