Sejarah

Sejarah Kelas 12: Masa Demokrasi Terpimpin3 min read

12 Maret 2021 3 min read

author:

Sejarah Kelas 12: Masa Demokrasi Terpimpin3 min read

Reading Time: 3 minutes

Teman-teman tentu mengetahui tentang masa-masa perkembangan demokrasi di Indonesia. Kali ini Teman Belajar ingin mengajak teman-teman untuk lebih memahami lagi masa-masa tersebut. Lebih tepatnya adalah masa demokrasi terpimpin yang terjadi pada tahun 1957 hingga 1965. Berikut rangkuman materi dari Teman Belajar.

Pengertian 

Demokrasi terpimpin adalah sistem pemerintahan di mana semua kebijakan atau keputusan yang diambil atau dilaksanakan difokuskan pada satu orang, yaitu kepala pemerintahan (presiden atau perdana menteri). Makna terpimpin disini adalah dipimpin oleh Pancasila, khususnya sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”. Dalam pelaksanaannya dipimpin oleh Soekarno. 

Latar Belakang

Latar belakang terbentuknya sistem pemerintahan terpimpin adalah ketidakmampuan konstituante dalam menyusun UUD baru. Berikut adalah alasan konstituante gagal membuat UUD baru :

1. Perbedaan antar anggota konstitruante mengenai dasar negara

  • Partai Islam menghendaki Islam sebagai dasar negara sementara partai non Islam mengehendaki Pancasila sebagai dasar negara 

2. Para anggota dewan lebih mementingkan golongannya 

3. Faktor Dwifungsi ABRI 

4. Dicetuskannya Konsepsi Presiden (keinginan Soekarno membentuk Demokrasi. Terpimpin) 

Karena kegagalan konstituante tersebut, akhirnya Presiden menerbitkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959  (Tonggak awal Demokrasi Terpimpin). Dekrit Presiden 5 Juli 1959 berisi:

  1. Pembubaran dewan konstituante 
  2. Berlaku kembali UUD 1945 
  3. Tidak berlakunya UUD 1945 
  4. Pembentukan MPRS dan DPAS 

Kondisi Politik

1. Pidato Presiden 171 Agustus 1945 “Penemuan Kembali Revolusi Kita”

Isi pidato:

  • Manipol USDEK (UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Kepribadian Indonesia) 
  • Diusulkan oleh DPAS menjadi GBHN 
  • Ditetapkan oleh MPRS menjadi GBHN 

2. Dari hasil pemilu 1955, Presiden membubarkan DPR  karena menolak RAPBN dan sebagai gantinya dibentuk DPR-GR dengan tugas:

  • Melaksanakan Manipol 
  • Merealisasikan amanat penderitaan rakyat 
  • Melaksanakan demokrasi terpimpin 

3. Menerbitkan komando Trikora untuk merebut IRBA

Isi Trikora (1961):

  • Bubarkan negara boneka buatan Belanda 
  • Kibarkan sang merah putih di IRBA 
  • Bersiap untuk mobilisasi umum 

4. Menerbitkan komando Dwikora (1964)

Isi Dwikora: 

  • Perkuat ketahanan Revolusi Indonesia 
  • Membantu perjuangan revolusioner rakyat malaya, singapura, serawak, sabah untuk menghancurkan negara boneka malaysia (proyek neokolim Inggris)

Penyimpangan Pada Masa Demokrasi Terpimpin 

1. Kekuasaan sangat sentralik

Pada masa demokrasi terpimpin, Presiden Soekarno bertindak sebagai otoritas tertinggi di Indonesia. Sistem pemerintahan ini menciptakan ketidakadilan, termasuk pemerintah yang sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintah pusat.  Presiden Soekarno pada saat itu mampu mengubah peran yang berbeda dari perwakilan rakyat yang dianggap tidak sesuai dengan keinginannya, terutama di bidang politik. Sehingga fungsi eksekutif sangat dominan terhadap fungsi legislatif.

2. Pemasyarakatan ajaran NASAKOM

Pada masa demokrasi terpimpin terjadi pula Pemasyarakatan ajaran Nasakom yang merupakan upaya presiden Soekarno dalam membentuk pemahaman yang sama. Ajaran Nasakom tidak bisa berkembang karena isi ajarannya saling bertentangan yakni antara ajaran komunis dan ajaran agama. Selain itu PKI memanfaatkan Nasakom untuk menggeser kedudukan Pancasila dan UUD 1945 menjadi komunis. Oleh sebab itu ajaran ini disebut sebagai ajaran yang merugikan Indonesia karena menggeser kedudukan ideologi negara yaitu Pancasila dan UUD 1945.

Berakhirnya Demokrasi Terpimpin

Pada tanggal 30 September hingga 1 Oktober dini hari terjadi penculikan dan pembunuhan perwira Angkatan Darat, termasuk 7 jendral. Kabar dari Gerakan 30 September 1965 ini menyebar pada tanggal 1 Oktober dan membuat kericuhan dan kepanikan di masyarakat. Peristiwa G 30 September 1965 atau kita sering menyebutnya dengan peristiwa G30SPKI ini mengubah keadaan politik di Indonesia dan menandai berakhirnya demokrasi terpimpin di Indonesia. 

Itulah materi sejarah tentang Demokrasi Terpimpin dari Teman Belajar. Semoga materi tersebut dapat membantu teman-teman untuk lebih memahami lagi masa-masa perkembangan demokrasi di Indonesia khususnya demokrasi terpimpin. Ingin tahu lebih banyak materi mata pelajaran lain? Kunjungi blog Teman Belajar dan jangan lupa download aplikasi Teman Belajar ! Semua ada gurunya !  

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *